Sering kita lakukan ketika sedang membicarakan bisnis jadi lupa waktu atau merasa tanggung. Bahkan Sholat pun terlewatkan atau sengaja ditunda demi kepentingan pribadi, selepas itu beristirahat untuk merebahkan penat dan letih yang berkerumun di pundak kita.
Maka janganlah heran bila rencana-rencana kita yang sudah dianggap matang menjadi tersendat alias tidak mulus. Belum sukses saja sudah lupa sama Allah, apalagi nanti sudah sukses?
Mitra bisnis terus kita cari, tetapi Allah pemilik segalanya malah dilupakan.
Bagaimana caranya bermitra/berbisnis dengan Allah?
Berbisnis dengan Allah ada 4 cara.
Yang pertama kali harus dilakukan adalah mengikhlaskan diri untuk sujud dan rukuk dihadapan-Nya. Luangkan waktu yang kita miliki untuk-Nya. Jika sudah demikian, Dia pun akan meluangkan waktu untuk kita. Kalau kita tidak mau menyempatkan diri untuk beribadah kepada-Nya, jangan salahkan Dia, jika kita tidak pernah mendapatkan rahmat-Nya, sulit mendapatkan bantuan-Nya, hidup menjadi biasa-biasa saja, kering, tanpa curahan kasih sayang dan kepedulian dari-Nya.
Kedua, memilih bisnis yang benar dilakukan dengan benar dan dijalankan bersama orang-orang yang benar.
Terkadang, kita tau kalau bisnis yang kita jalani itu benar adanya, tetapi kita bermitra dengan orang yang kita tau sumber uangnya berasal dari penghasilan yang tidak halal. Dari korupsi, misalnya, atau uang modal dari curian. Bagaimana Allah mau membantu? Sedangkan Dia tidak suka dengan kedzaliman. Apalagi kalau bisnis yang kita jalani bukan bisnis yang halal dan legal. Terlebih lagi berlaku curang alias berbuat aniaya terhadapa mitra kerja kita.
Kalau kita sudah melakukan hal itu, dalam artian kita mau sholat, kita pilih bisnis yang legal dan sehat, kemudian mitra kerja pun dari kalangan baik-baik, kita jalankan juga ia dengan cara yang baik, lalu apalagi?
Maka ia menjadi cara yang ketiga, yaitu menetapkan tujuan, mau dibawa kemana niat kita. Ketika kita sudah meluruskan niat, kemudian usaha kita berhasil, kesuksesan tersebut tidak akan membuat kita sombong dan lupa diri. Ketika kita sudah meluruskan niat, lalu usaha kita berhasil, kesuksesan tersebut akan membuat kita mau berbagi peduli dengan orang lain.
Kalau sudah seperti itu, Allah SWT akan menjadi pihak pertama yang akan mendukung kita dari depan, belakang, samping, kanan dan kiri kita. Ia juga akan mengirimkan malaikat untuk menyokong dan mengamankan jalannya cerita kehidupan kita. Dia pun akan menunjukkan cara teraman dan ternyaman bagi kita untuk merengkuh kekayaan dan kesuksesan yang bersih.
Dari sini saja sudah bisa disimpulkan bahwa sholatlah nomor satu, kemudian memilih bisnis yang benar, dan selanjutnya selektif dalam memilih mitra bisnis.
Ada satu lagi, yang keempat, tidak selalu lupa berdoa. Berdoa adalah wujud ketergantungan kita kepada Allah SWT. Kita dianggap telah berlaku sombong apabila sampai melupakan doa. Hal itu menandakan bahwa kita tidak lagi memerlukan pertolongan Allah. Berdoa bukan sekedar pelengkap, melainkan faktor pendukung utama ketika kaki mulai terjejak ke dunia bisnis, dalam kehidupan.
Berdoalah di awal, di tengah dan di akhir kegiatan bisnis
No comments:
Post a Comment