-->
JellyPages.com

Sunday, January 6, 2013

Setelah Kesulitan Pasti Ada Kemudahan


Sering kita dengar orang menghibur atau memberi semangat dengan kata-kata diatas.  Membuka pikiran dan hati orang yang sedang down atau jatuh semangatnya agar memandang jauh ke depan yang lebih baik dan mengingatkan akan janji Allah.

Tidak salah kalau kita pahami bila kita lagi tertimpa musibah/kesulitan agar bersabar karena Allah akan segera memberi jalan keluarnya. Tapi benarkah bila kalimat hanya  digunakan untuk memberi semangat/menghibur orang yang lagi sedih?

Bagaimana kalau kita mengartikan secara terbalik? Mungkin ada baiknya kita mengarikannya sbb :  Untuk mendapat kemudahan dalam hidup maka kita harus mengalami kesulitan-kesulitan lebih dahulu.   Sesuai lagunya Bang Haji Rhoma Irama “Berakit-rakit kita ke hulu. Berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu. Bersenang-senang kemudian”.

Idealnya kita kerja santai tapi penghasilan besar.  Ada yang menginginkan saat balita dimanja, saat remaja foya-foya, saat muda kaya, saat tua bahagia dan mati masuk surga. (Hmmm enak banget).

Pada kenyataannya sulit sekali memujudkan keaadaan ideal yang kita inginkan.   Bahkan tidak jarang keadaan yang kita terima bertolak belakang dengan yang diinginkan.

Hidup dalam impian. Menjalani hidup sesuai angan dan cita-cita tidaklah mudah. Ada beberapa tahap yang harus kita lalui:

Bermimpilah !!!
Apakah anda punya mimpi? Punya cita-cita? Angan-angan yang ingin diraih?  Bagaimana kita bisa sukses dalam hidup bila tidak punya tujuan hidup?  Kalau tujuan hidup anda hanya “mati masuk surga” maka camkanlah bahwa mati sudah pasti dan untuk masuk surga bukan berarti menjalani hidup sengsara.  Maka buatlah cita-cita sedini mungkin agar kita punya rencana dalam hidup dan menikmati setiap tahap kehidupan yang kita jalani.

Kalau saya tanyakan kepada orang/anak “Apa cita-citamu?”, seringkali saya mendapat jawaban tidak tahu.  Tidaklah berlebihan bila anak-anak akan merasa terbebani dengan belajar di sekolah karena tidak ada motivasi besar yang ingin dicapainya.  Anda pun akan merasa berat dalam menjalani hidup bila tidak ada mimpi yang ingin anda raih. Cita-cita/mimpi adalah ‘ekstas’i bagi setiap kesulitan yang anda hadapi.

Belajar
Kalau ingin hidup bahagia di dunia ada ilmunya, kalau ingin hidup bahagia di akhirat ada ilmunya, kalau ingin hidup bahagia di dunia dan akhirat ada ilmunya” (Al Hadits).   Belajar merupakan AWAL dari semua tindakan yang akan kita ambil.  Bertindak tanpa ilmu adalah kesesatan sedangkan ilmu tanpa tindakan adalah kesia-siaan.  ( Kalau anda ingin belajar dari orang-orang sukses bisa klik PENCERAHAN.)

Action
Kalau sudah punya cita-cita, sudah punya ilmunya maka mulailah action/bertindak.  Belajar dan bertindak adalah dua hal yang salimg melengkapi. Pada saat tertentu kita harus belajar setelah itu bertindak dan setiap langkah yang kita ambil selalu memerlukan ilmu tambahan ( berarti harus belajar).

Bila kita renungkan maka kemudahan (hidup dalam impian) harus ddapat dengan mengalami berbagai kesulitan.  Dibalik ksesulitan ada kemudahan.  Walaupun begitu bukan berarti kita harus merasa sengsara/merana dalam menjalani kesulitan-kesulitan itu.  Setiap hal bisa kita pandang dari sisi negatif atau positif.  Selama kita selalu berpikir positif maka kesulitan itu menjadi bagian dari kenikmatan.

Berarti sudah Sunatullah kalau mau hidup senang maka kita harus bersusah payah lebih dahulu  Lagipula apa yang kita upayakan dengan susah payah akan terasa lebih nikmat dibandingkan yang kita peroleh dengan mudah.

No comments:

Post a Comment